Selasa, 12 September 2017

PENDELEGASIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


Pendelegasian adalah Proses Terogranisir dalam kerangka hidup organisasi secara langsung melibatkan banyak orang dan pribadi dalam mengambil keputusan? Pengarahan, dan pengerjaan kerja yang berkaitan dengan pemastian tugas. Pendelegasian dilakukan dengan cara membagi tugas, kewenangan, hak, dan tanggung jawab serta kewajiban.

Tanggung jawab adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban / tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau yang dimilikinya.

Tugas adalah  pekerjaan yang  tanggung  jawab seseorang , pekerjaan yang  dibebankan, sesuatu yang wajib dilakukan atau ditentukan untuk perintah agar melakukan sesuatu dalam jabatan tertentu.
 
Dasar Pendelegasian
Pokok pembahasan tentang dasar pendelegasian ini berupaya untuk menjawab pertanyaan "mengapa pendelegasian itu penting?" Atau "mengapa pendelegasian itu penting dalam hidup dan kerja suatu organisasi?" Pendelegasian itu sangat penting bagi hidup dan kerja setiap organisasi dengan alasan-alasan mendasar berikut di bawah ini.
  1. Pemimpin hanya dapat bekerja bersama dan bekerja melalui orang lain, sesuatu yang hanya dapat diwujudkannya melalui pendelegasian.
  2. Melalui pendelegasian, pemimpin memberi tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan demi pemastian tanggung jawab tugas (agar setiap individu peserta suatu organisasi berfungsi secara normal).
  3. Dengan pendelegasian, pekerjaan keorganisasian dapat berjalan dengan baik tanpa kehadiran pemimpin puncak atau atasan secara langsung.
  4. Dalam pendelegasian, pemimpin memercayakan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban yang sekaligus "menuntut" adanya hasil kerja yang pasti dari bawahan.
  5. Dalam pendelegasian, pemimpin memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban yang sepadan bagi pelaksanaan kerja sehingga bawahan dengan sendirinya dituntut untuk bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan kerja.
Sikap Pemimpin Terhadap Pendelegasian
Pendelegasian hanya akan berfungsi secara efektif apabila pemimpin memahami dan mengambil sikap yang tepat terhadap pendelegasian itu.
  1. Pemimpin tertinggi dan yang setingkat di atas setiap bawahan bertanggung jawab penuh atas tugas yang didelegasikan dengan memberi dukungan penuh kepada bawahan dengan memenuhi apa yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas.
  2. Pemimpin yang mendelegasikan tugas bertanggung jawab memberi kredit kepada setiap pelaksana tugas atas hasil kerja yang telah diperlihatkannya.
  3. Pemimpin yang mendelegasikan tugas mutlak bertanggung jawab penuh atas sukses atau gagalnya suatu pelaksanaan kerja serta segala konsekuensi yang ditimbulkan oleh setiap bawahannya.
Pendelegasian  menurut para ahli
  1. Menurut James A.F. Stoner Pendelegasian adalah suatu kewajiban daalam perkerjaan yang telah ditentukan dalam organisasi, untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam bidang masing masing  jabatan.
  2. Alex S. Nitisemito  Pendelgasian adalah kebeneran dalam memberikan  wewenang.
           ada beberapa teknik khusus untuk melakukan pelimpahan wewenang:
1.      Tentukan dulu sasaran
2.      Tentukan  tanggung  jawab dan otority
3.      Berikan notifikasi pada bawahan
4.      Haruskah bawaan merampungkan pekerjaan
5.      Berikan latihan
6.      Lakukan pengendalian

Menurut menulang dalam mendelegasikan wewenang agar proses berjalan efektif sedikitnya ada 3 hal yang harus diperhatikan yaitu:
  1. Delegasi Wewenang adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas dan  bila keduanya ada harus dibarengi dengan pertanggung jawaban
  2. Wewenang yang di delegasikan harus diberikan kepada orang yang tepat baik dilihat dari sudut kualifikasi maupun sudut fisik.
  3. Mendelegasikan Wewenang kepada seseorang harus dibarengi dengan pemberian motivasi.
  4. Pejabat yang mendelegasikan kekuasaan membimbing dan mengawasi orang yang menerima delegasi   

Senin, 07 Agustus 2017

KEBUTUHAN PELANGGAN


Apa yang dimaksud dengan Pelanggan?

Pelanggan adalah individu Rumah Tangga yang membeli barang dan  jasa yang dihasilkan oleh Ekonomi, ( Orang yang membeli suatu produk). Perusahaan dapat mendefinisikan pasar sasaran namun gagal memahami kebutuhan pelanggan. Meskipun pemasaran adalah memenuhi kebutuhan secara menguntungkan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu merupakan tugas yang sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak mereka sadari. Atau mereka tidak dapat mengutarakan kebutuhankebutuhan ini. Atau mereka menggunakan bahasa yang membutuhkan penafsiran.
  
Apa yang dimaksud dengan Kebutuhan
  • Kebutuhan adalah barang dan jasa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Kebutuhan adalah keinginan manusia akan barang/jasa yang harus dipenuhi
  • Kebutuhan adalah suatu hal yang diperlukan manusia
Lima jenis kebutuhan :
  • Kebutuhan yang diutarakan (pelanggan menginginkan sebuah mobil yang tidak mahal
  • Kebutuhan nyata (pelanggan menginginkan sebuah mobil dengan biaya operasi yang rendah, bukannya harga beli yang murah)
  • Kebutuhan yang tidak diutarakan (pelanggan mengharapkan pelayanan yang baik dari penyalur)
  • Kebutuhan kegembiraan/delight (pelanggan membeli mobil dan mendapatkan hadiah peta jalan dalam suatu negara
  • Kebutuhan rahasia (pelanggan ingin dipandang teman-temannya sebagai konsumen cerdas berorientasi nilai)
Secara garis besar ada tiga tingkatan harapan pelanggan terhadap kualitas terhadap pelaayanan:

1.      Asumsi
   Asumsi adalah dugaan atau anggapan sementara yang belum terbukti kebenarannya dan memerlukan pembuktian secara langsung. Secara garis besar Asumsi adalah Harapan Pelanggan terhadap perwujududan barang.

2.      Spesifikasi
     Spesifikasi adalah kepuasan yang dicerminkan oleh pemenuhan standar pelayanan. (Saya berharap mendapat pelayanan dengan baik).

3.      Kesenanga
     Kesenangan adalah Memberikan kesenangan kepada pelanggan.
Contoh: Saya berharap di toko itu ada diskon khusus

PANGSA PASAR
Pangsa Pasar adalah strategi Pemasaran yang melibatkan membagi target market yang luas ke dalam himpunan bagian dari konsumen, bisnis, atau negara negara yang memiliki, atau yang dianggap memilik, kebutuhan umum, kepentingan dan prioritas, dan kemudian merancang dan menerapkan strategi untuk mrnargetkan mereka.

Faktor-faktor dan Aspek-aspek yang mempengruhi Pangsa Pasar:

Faaktor Internal:                                                          
·        Motivasi                            
·        Persepsi
·        Sikap
·        Kepribadian
·        Belajar

Faktor Eksternal:
·           Keluarga
·           Sosial
·           Kebudayaan
·           Referensi






Senin, 31 Juli 2017

PENGEMBANGAN IDE PROYEK


PENGEMBANGAN IDE PROYEK
1.      Identifikasi dan Formulasi Proyek
Langkah pertama dalam siklus proyek adalah mengidentifikasi isyu yang mungkin dapat ditangani oleh suatu proyek. Biasanya untuk ini diperlukan ‘penilian kebutuhan’ untuk mengetahui apa saja kebutuhan masyarakat dan siapa saja yang terpengaruh. Hanya pada waktu kita mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, kita dapat merancang proyek yang efektif. ‘Penilaian Kebutuhan’ ditindak lanjuti dengan ‘penilaian kapasitas’ untuk mengetahui kekuatan apa saja yang dimiliki oleh masyarakat tersebut yang dapat digunakan untuk menangulangi masalah yang ada. Proyek harus bertujuan untuk memperkuat kelemahan yang ada. Beberapa orang memilih untuk mengunakan istilah ‘appreciative enquiry’ dari pada ‘penilaian kebutuhan’ dan ‘penilaian kapasitas’. Dalam hal ini, proses dimulai dengan ‘penilaian kapasitas’ dengan bertanya kepada masyarakat untuk mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki dan harapan mereka untuk mengunakannya di kemudian hari.
Ø Mengidentifikasi
1.      Menentukan cakupan proyek langkah untuk mengembangkan sebuah rencana  proyek (produk or jasa untuk pelangan) Menggunakan daftar cakupan proyek:. Sasaran proyek Deliverabel Milestone Persyaratan teknis Batasan dan perkecualian Tinjauan ulang dengan pelanggan
2.      Menetapkan prioritas proyek kualitas dan sukses sebuah proyek umumnya ditentukan jika proyek memenuhi dan atau melebihi harapan pelanggan dan atau manajer puncak dalam hal biaya (anggaran), waktu (jadwal) dan kinerja (cakupan) proyek. a. batasan kriteria b. peningkaan kriteria c. kriteria yg diterima
3.      Membuat WBS (Work Breakdown Structure) sekali cakupan dan deliverable telah dikenali, pekerjaan proyek dapat dibagi menjadi elemen-elemen pekerjaan yg lebih kecil. (peta proyek) a. pengelompokan WBS b. bagaimana WBS membantu manajer proyek - membantu membuat rencana, jadwal, dan anggaran.
4.      Mengintegrasikan WBS dan Organisasi Bagian integral dari WBS adalah menentukan unit-unit organisasi yg bertanggungjawab melakukan pekerjaan. Dalam praktik, hasil akhir dari proses tersebut adalah organization breakdown structure (OBS) Tujuan OBS Menyediakan suatu kerangka untuk meringkas kinerja unit organisasi, mengidentifikasi unit organisasi yang bertanggung jawab untuk paket kerja dan mengikat unit organisasi kepada akun pengendalian biaya.

Ø Formulasi
           Formulasi adalah bentuk penyederhanaan situasi nyata menjadi bentuk  matematis,formulasi memiliki 5 tahap implementasi sebagai berikut :

1.      Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah tugas para eksekutif organisasi untuk dapat menilai kecenderungan-kecenderungan yang terjasi pada saat ini dan yang akan datang baik dari segi eksternalnya (pasar, persaingan, teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi).
2.      Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa masa depan alternatif dan menyeleksinya serta menciptakan profil atau visi strategis yang berfokuskan pada ke sembilan pertanyaan tersebut.
3.      Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan menggunakan metode management proyek yang canggih dan benar dimana rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan, ditahap-tahapkan, dijadwalkan, disumberdayakan dan diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka proyek-proyek tersebut dapat dioptimalkan dalam suatu portofolio.
4.      Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan (implementasi) yang mana kualitas suatu proyek sangat diharuskan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang handal, cepat dan akurat yang dimulai dari tingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang tinggi (top management).
5.      Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap ini dibutuhkan indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkah strategis, kemajuan proyek) maupun indikator eksternal (validitas asumsi dasar yang menjadi penciptaan visit.

Ø Latar belakang:
a)      Metologi
b)      Cara Kerja

2.      Bimbingan Proyek Kerja
        Bagaimana membangun kerja sama antara pihak swasta dan pemerintah
3.      Pencarian Dana Subsidi
        Mencari bantuan kepada Pemerintah untuk modal usaha
4.      Project Konsultasi
        Mengkosultasikan atau membicarakan proyek kepada ahlinya untuk membicarakan proyek dan agar mendapat bimbingan

5.      Supaya Ide Tampil
a)      Belajar
b)      Latihan
c)      Mengikuti bimbingan proyek kerja
d)     Investigasi
e)      Eksekusi




Senin, 24 Juli 2017

TIM KERJA


1.   Definisi Tim Kerja
Tim merupakan kumpulan dari beberapa orang yang bekerja sama secara solid yang terlibat oleh system dalam rangka mencapai tujuan organisasi.  Tim Kerja merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.

Mengapa dibentuk Tim?
1.      Menyelesaikan pekerjaan lebih mudah dan cepat
2.      Bekerja sama
3.      Rasa aman
4.      Diakui (pengakuan)
5.      Interkasi dan afiliasi
6.      Kekuasaan

Tahapan pembentukan Tim:
1.      Forming (pembentukan)
Fase awal dimana keadaan ketidakpastian akan tujuan
2.      Storming (merebut hati)
Demikian adanya konflik intra kelompok anggota menerima keberatan kelompok tetapi menolak pengendalian oleh individu tertentu.
Fase ini berakhir menolak pengendalian oleh
3.      Permofing (melaksanakan)
Fase ini memperlihatkan funsi kelompok berjalan dengan baik dan diterima oleh anggota.
4.      Anjourming (pengakhiran)
Fase ini merupakan fase terakhir yang ada pada kelompok yang bersifat temporer.
Yang didalam nya tidak lagi berkenaan dengan pelaksanaan tugas tugas, tetapi dengan berakhirnya kegiatan.

2.      Pembagian Peran Kepemimpinan
Agar suatu Tim menjadi efektif suatu tim diharapkan terdiri dari orang-orang yang ditempatkan pada posisi yang benar benar sesuai dengan kompetensinya. Suatu kelompok harus mempunyai:
1.      Seorang Pemimpin (ketua),
yaitu pemikir yang disiplin yang bertugas mengkordinir Tim, memelihara keseimbangan usaha dn menjadi titik tumpu Tim dalam mejaga posisi mereka.
2.      Seorang Pembentuk,
orang yang memiliki kemampuan untuk memberikan dinamika dan pengarahan kepada Tim,menyediakan motivasi,kreatif.
3.      Seorang Pemikir,
yang dapat menyediakan gagasan bagi kemajuan Tim.
4.      Seorang Pengevaluasi,
yang dapat mengevaluasi permasalahan yang ada hasil kerja Tim.
5.      Seorang Penyelidik,
yang menyediakan informasi dan jejaring social serta relasi.

3.      Beberapa Masalah Utama Dinamika TIM KERJA
·         Kepemimpinan
Masalah kepemimpinan bersifat strategis karena dapat menentukan efektif tidak nya proses kelompok.
·         Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah biasanya merupakan inti dari tugas atau misi klompok. Pengambilan keputusan kelompok didalam praktek biasanya lebih banyak sulitnya daripada mudahnya
·         Komunikasi
Komunikasi merupakan kumpulan dari para individu yang berinteraksi satu sama lain sehingga masalah komunikasi memegang pesan sentral
·       Konflik
Perbedaan kepentingan dan harapan-harapan yang ada didalam kelompok boleh jadi tidak dapat dihindari. Hal ini berpotensi menjadi konflik sehingga sasaran yang ditetapkan gagal dicapai atau bahkan bisa membuyarkan kelompok itu sendiri.

4.   Jenis Tim Kerja
      Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari enam jenis, yaitu:
·         Tim Formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi formal
·         Tim Vertikal
Tim  vertikal  adalah  sebuah  tim  formal  yang  terdiri  dari  seorang  manajer  dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.
·         Tim Horizontal
 Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari  tingkat hirarki yang hampir sama tetapi berasal dari area keahlian yang berbeda.
·         Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk di luar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.
·         Tim Mandiri
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari lima hingga dua puluh orang pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih
·         Tim Pemecahan Masalah
Tim pemecahan masalah biasanya terdiri dari lima hingga dua belas karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.

5.   Manfaat dan Fungsi Tim Kerja
Bekerja dalam bentuk tim memiliki fungsi yaitu antara lain dapat merubah sikap, perilaku dan nilai-nilai pribadi serta dapat turut serta dalam mendisiplinkan anggota tim. Selain itu, bekerja dalam tim dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan , merundingkan dan bernegoisasi.

1.       Manfaat Bekerja Dalam Tim
a)      Bagi Organisasi Tim
(1)    Meningkatkan produktivitas kerja.
(2)    Meningkatkan kualitas kerja.
(3)    Meningkatkan mentalitas kerja.
(4)    Meningkatkan kemajuan organisasi.
b)      Bagi Anggota Tim
(1)    Tanggung jawab atas pekerjaan ditanggung bersama.
(2)    Sebagai media aktualisasi diri.
(3)    Stres atau beban kerja berkurang.

2.       Tujuan Bekerja Dalam Tim
a)      Kesatuan Tujuan
Setiap anggota tim memiliki kesamaan visi,misi dan program kerja.
b)      Efisiensi
Setiap anggota tim menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara cepat,cermat dan tepat tanpa pemborosan dan kecerobohan.
c)      Efektif
Setiap anggota tim memiliki tujuan yang jelas, memiliki keterampilan yang memadai, memiliki komitmen, saling percaya, memiliki komunikasi yang baik, memiliki kemampuan bernegoisasi, dan memiliki kemampuan yang tepat.