PERBEDAAN
PERINTAH LINUX
UBUNTU VS DEBIAN
Perintah-perintah Dasar di Linux Ubuntu.
Ubuntu sangat terkenal dengan CLI-nya
(Command Line Interface). CLI sendiri adalah antar muka yang tidak menyediakan
grafik, baik berupa gambar-gambar, jendela-jendela ataupun animasi-animasi yang
bisa memanjakan pengguna, melainkan hanya berupa teks yang harus diketikkan
oleh pengguna. Jadi, apabila user ingin melakukan operasi dalam sistem operasi
tersebut, misalnya melakukan copy, rename, cut, delete, dan
sebagainya, maka pengguna harus megetikkan perintah berupa teks dengan
cara manual dan bukan dengan klik-klik seperti pada interface GUI (Graphic User
Interface).
Berikut ini adalah beberapa perintah yang
bisa digunakan di sistem operasi Ubuntu pada mode CLI, baik Desktop maupun
Server, yang juga banyak untuk bisa digunakan pada distro yang lain. Pada
contoh ini saya menggunakan Ubuntu Desktop 10.10.
1. sudo su
Digunakan untuk login sebagai root/pengguna
tertinggi
Sintaks sudo su
2. login
Digunakan untuk login sebagai user lain,
namun harus menjadi root dulu untuk bisa menjalankan peirntah ini.
Sintaks : login namauser
Contoh : login adam
3. cd
Digunakan untuk berpindah direktori
Sintaks : cd alamat_direktori
Contoh : cd /var/www
4. pwd
Digunakan untuk memperlihatkan di direktori
mana posisi kita berada sekarang.
Sintaks : pwd
5. ls
Digunakan untuk melihat isi sebuah direktori.
Sintaks : ls
6. cp
Digunakan untuk melakukan copy file.
Sintaks : cp
/direktori/file_yang_ingin_dicopy /direktori tujuan
Contoh : cp /etc/file1.txt /var/www
7. mv
Digunakan untuk melakukan memindahkan, cut
atau rename file.
Sintaks :
mv /direktori/file_yang_ingin_dicut
/direktori tujuan (cut)
mv /direktori/file_yang_ingin_direname
/nama_baru_file (rename)
Contoh:
mv /etc/file1.txt /var/www
mv /etc/file1.txt file2.txt
8. mkdir
Digunakan untuk membuat folder baru.
Sintaks : mkdir nama_folder
Contoh : mkdir folder1
9. rmdir
Digunakan untuk menghapus folder.
Sintaks : rmdir nama_folder
Contoh : rmdir folder1
10. touch
Digunakan untuk membuat file baru.
Sintaks : touch nama_file
Contoh : touch file1.txt
11. rm
Digunakan untuk menghapus file.
Sintaks : rm nama_file
Contoh : rm file1.txt
12. more
Digunakan untuk menampilkan isi sebuah file
Sintaks : more nama_fie
Contoh : more file1.txt
13. echo
Digunakan untuk menuliskan sesuatu kata atau
kalimat ke sebuah file.
Sintaks : echo “isi pesan” nama_file
Contoh : echo “Hai ini adalah contoh pesan”
>> file1.txt
14. adduser
Digunakan untuk menambah user baru.
Sintaks : adduser nama_user
Contoh : adduser adamkurniawan
15. addgroup
Digunakan untuk menambah group baru
Sintaks : addgroup nama_group
Contoh : addgroup grup1
16. lsusb
Digunakan untuk melihat perangkat usb yang
sedang terkoneksi ke komputer
Sintaks : lsusb
17. lspci
Digunakan untuk melihat perangkat pci yang
sedang terkoneksi ke komputer
Sintaks : lspci
18. lshw
Digunakan untuk melihat hardware komputer.
Sintaks : lshw
19. dmesg
Digunakan untuk melihat hardware yang sedang
beraktifitas
Sintaks : dmseg
20. top
Digunakan untuk melihat proses yang sedang
berjalan, seperti Task Manager pada Windows.
Sintaks : top
21. cpuinfo
Digunakan untuk melihat spesifikasi komputer.
Sintaks : more /proc/cpuinfo
22. meminfo
Digunakan untuk melihat status RAM
Sintaks : more /proc/meminfo
23. clear
Digunakan untuk membersihkan layar
Sintaks : clear
24. halt
Digunakan untuk mematikan komputer, namun
harus sebagai root.
Sintaks : halt
25. reboot
Digunakan untuk merestart komputer, namun
harus sebagai root.
Sintaks : reboot
26. exit
Digunakan untuk keluar dari terminal.
Sintaks : exit
27. wget
Digunakan untuk mendownload via terminal
Sintaks : wget link_download
Contoh : wget
www.insightcalendar.com/Insight_Calendar_1-1_Setup.exe
28. ifconfig
Digunakan untuk melihat konfigurasi ethernet/kartu
jaringan.
Sintaks : ifconfig
29. apt-get
Digunakan untuk memperoleh paket/software
dari repository ubuntu secara online.
Sintax : apt-get nama_paket
Contoh :
apt-get update (untuk melakukan update
repository)
apt-get update wine (untuk mendapatkan paket
wine)
30. tar
Digunakan untuk melakukan extract file.
Sintaks : tar [parameter] nama_file
Contoh : tar -xzvf
komodo-edit-5.2.4-4343-linux-libcpp6-x86.tar.gz
31. nautilus
Digunakan untuk membuka tampilan GUI secara
langsung.
Sintaks : nautilus
Contoh : sudo nautilus (menggunakan mode GUI
dengan status root)
32. df -h
melihat sisa kapasitas harddisk.
sintaks : df -h
33. who
digunakan untuk melihat nama login kita.
sintaks : who
34.
cat
digunakan untuk membuka file.
sintaks : cat
contoh: cat test.txt
35. date
melihat tanggal
sintaks : date
36. cal
melihat kalender
sintaks : melihat tanggal
37. hostname
Menampilkan nama komputer.
sintaks: hostname
38. free
Melihat Free memory.
sintaks: free
39. History
melihat perintah apa saja yang pernah diketik
sintaks : History
40. deluser
Menghapus user dari sistem
sintaks : deluser [nama user]
uname -r = Melihat kernel yang digunakan pada
OS
uname -a = Informasi system kernel anda
cat /proc/cpuinfo = Melihat file pada /proc directori yang bukan merupakan file
nyata (not real files).
cat /proc/interrupts = Melihat alamat interrupt yang dipakai.
cat /proc/version = Versi dari Linux dan informasi lainnya.
cat /proc/filesystems = Melihat filesystem yang digunakan.
cat /etc/printcap = Melihat printer yang telah disetup
finger username = Melihat informasi user, coba jalankan; fingerroot
last = Melihat user sebelumnya yang telah login di komputer.
uptime = Melihat jumlah waktu pemakaian komputer oleh seseorang, terhitung proses
reboot terakhir.
ps (=print status)= Melihat proses-proses yang dijalankan oleh user
ps axu = Melihat seluruh proses yang dijalankan, walaupun tanpa terminal
control, juga ditampilkan nama dari user untuk setiap proses.
top = Melihat proses yang berjalan, dengan urutan penggunaan cpu.
apropos = Untuk mencari perintah pada sistem operasi yang
mempunyai fungsi yang sama.
chmod = Mengubah perizinan suatu direktori/file.
wc = Menghitung jumlah kata, jumlah baris dan jumlah karakter dalam suatu file
.
man = Singkatan dari manual yaitu untuk menampilkan halaman manual untuk semua
perintah UNIX.
grep = Mencari isi suatu file di sembarang directori.
pwd = Menampilkan nama direktori dimana Anda saat itu sedang berada.
ps = Digunakan untuk memonitor informasi tentang proses yang aktif dalam sistem
UNIX.
kill = Digunakan untuk menghentikan proses yang sedang berjalan.
bc = Perintah bc dapat digunakan sebagai calculator.
wall = Pengiriman pesan oleh super user.
:w di gunakan u/ menyimpan file or sama dengan (save).
:q digunakan u/ keluar dari editor tandan mentimpan file.
:wq digunakan u/ keluar dari editor sekaligus menyimpan file.
tail = Menampilkan 10 baris terakhir dari suatu file.
ls –l = Melihat semua file lengkap
ls -a = Menampilkan semua file atau direktori yang
tersembunyi
ls -f = Menampilkan semua file atau direktori tanpa proses
shorting
grep root /etc/passwd = Mencari kata atau kalimat dalam file
Itu beberapa command yang saya ingat saat ini
yang bisa digunakan dibanyak distro Linux, walaupun ada beberapa yang hanya
khusus di Ubuntu saja.
Perintah Dasar di Debian Linux
Di
dalam mengoperasikan sistem operasi Debian Linux, kita dapat menggunakan dua
antarmuka (interface) yaitu antarmuka berbasis grafis (Graphical User
Interface | GUI) dan antarmuka berbasis teks (Command Line Interface |
CLI). Untuk menggunakan antarmuka berbasis grafis saya rasa tidaklah sulit karena
sudah banyak sistem operasi menggunakan antarmuka ini dan banyak orang lebih familier dengan
antarmuka ini. Jadi saya tidak akan membahas ini di kesempatan ini, dan saya
lebih tertarik untuk menulis bagaimana menggunakan sistem operasi khususnya Debian
Linux dengan menggunakan antarmuka berbasis teks.
Untuk
mengoperasikan sistem operasi Debian Linux menggunakan antarmuka berbasis teks
adalah dengan mengetikkan perintah-perintah yang dimengerti oleh sistem di
dalam shell atau biasa disebut dengan terminal. Perintah yang kita
ketikkan akan diterjemahkan oleh shell menjadi sebuah operasi yang
harus dilakukan oleh kernel. Berbeda dengan antarmuka berbasis grafis
yang menggunakan mouse dengan meng-klik tombol ataupun
menu untuk memerintahkan sistem. Perintah yang kita ketikkan adalah sebuah
aplikasi atau program yang dapat dijalankan di dalam lingkungan berbasis teks.
Aplikasi atau program tersebut mempunyai fungsi yang hampir sama dengan
beberapa perbedaan yaitu biasanya pada tampilan dan penggunaannya. Untuk
mengetikkan perintah di Debian Linux memiliki format atau aturan penulisan
perintah<spasi>–opsi<spasi>variabel. Adapun penjelasan dari
masing-masing penulisan perintah tersebut yaitu :
- Perintah adalah suatu kata atau
singkatan yang diketikkan ke dalam terminal (shell) yang merupakan
sebuah perintah terhadap sistem untuk melakukan suatu operasi terhadap
perangkat lunak ataupun perangkat keras komputer.
- Opsi adalah suatu
kata ataupun huruf yang merupakan penambahan atau pengurangan
terhadap fungsi suatu perintah sehingga menghasilkan operasi yang berbeda
keluaran atau hasilnya.
- Variabel adalah sesuatu yang tidak
tetap dan berkaitan dengan perintah. Sebagai contoh jika perintah adalah untuk
mengkonfigurasi jaringan maka variabelnya adalah alamat IP dan Netmask.
Perintah Dasar
Untuk
belajar mengoperasikan sistem operasi Debian Linux yang berbasis teks adalah
salah satu caranya dengan mencoba langsung dengan perintah-perintah dasar dari sistem
tersebut. Karena memang untuk mengoperasikan sistem ini kita mengetikkan
perintah maka yang kita butuhkan hanyalah sebuah papan ketik (keyboard)
tanpa mouse. Perintah-perintah dasar ini adalah seputar operasi file
seperti membuat dan melihat file teks, melihat isi direktori, masuk ke suatu
direktori, melihat lokasi direktori dan lain-lain yang sifatnya dasar dan perlu
diketahui. Perintah-perintah ini dalam penulisannya bersifat case-sensitive yang
berarti bahwa perintah yang diketikkan antara huruf kecil dan huruf kapital
dibedakan atau memiliki arti dan operasi yang berbeda (contoh : LS dan ls).
Jadi perlu diperhatikan ketika menulis perintah agar perintah yang diketikkan
dapat dimengerti dengan baik oleh sistem.
Melihat
isi direktori [ ls ]
Untuk melihat isi direktori kita menggunakan perintah ls. Perintah ls tanpa
menggunakan opsi dan variabel akan menghasilkan keluaran isi dari direktori
sekarang kita berada. Variabel yang digunakan adalah nama direktori atau juga
bisa nama file. Ada beberapa opsi yang dapat digunakan untuk perintah ls antara
lain :
-a untuk melihat seluruh direktori termasuk yang disembunyikan (hidden)
-l untuk melihat isi direktori secara detail
Masuk ke suatu direktori [ cd ]
Untuk masuk ke suatu direktori kita menggunakan perintah cd. Perintah cd tanpa
menggunakan opsi dan variabel akan memindahkan lokasi direktori kita sekarang
ke dalam direktori rumah dari akun pengguna yang kita gunakan. Variabel yang
digunakan hanyalah nama direktori dan tidak boleh lebih dari satu direktori.
Nama dirketori yang digunakan sebagai variabel haruslah tersedia di dalam
sistem. Untuk meminimalkan kesalahan maka pergunakanlah perintah ini dengan
sebelumnya melihat direktori yang tersedia apa saja dengan perintah ls. Opsi
dari perintah cd ini tidak terlalu penting dan jarang digunakan.
Melihat status direktori [ pwd ]
Ketika kita mengoperasikan sistem operasi Debian Linux berbasis teks terkadang
kita kebingungan dan sering lupa posisi atau lokasi direktori kita berada
sekarang. Sedangkan untuk melakukan operasi file sifatnya fatal ketika kita
ingin bekerja dengan suatu file yang ternyata berada di luar dari direktori
kita sekarang. Kecuali kita menuliskan alamat direktori secara lengkap tetapi
praktek seperti ini biasanya kurang praktis. Untuk mengetahui posisi dan lokasi
direktori sekarang kita dapat menggunakan perintah pwd. Perintah ini akan
menghasilkan keluaran berupa alamat direktori sekarang kita berada. Perintah
ini dipergunakan tanpa menggunakan opsi dan variabel.
Membuat
direktori baru [ mkdir ]
Sering sekali nantinya kita membutuhkan direktori baru untuk data kita ataupun
untuk aplikasi yang kita konfigurasi. Untuk membuat direktori baru perintahnya
adalah mkdir. Biasanya perintah ini tanpa menggunakan opsi. Variabel dari
perintah ini adalah nama direktori. Nama direktori harus dalam satu kata dan
tidak boleh ada spasi karena nantinya justru menghasilkan beberapa direktori.
Kita dapat membuat beberapa direktori dengan cara memisahkan nama direktori
dengan spasi berapapun banyaknya direktori yang kita inginkan.
Editor teks [ nano ]
Di dalam sistem operasi Debian Linux untuk mengkonfigurasi pengaturan sistem
tidak terdapat control panel seperti di Ms Windows. Tetapi
konfigurasi sistem dan aplikasi di Debian Linux berbasis teks atau file. Jadi untuk
mengubah pengaturan maka kita mengubah variabel yang ada di dalam file teks
konfigurasi tersebut. Jadi sangat dibutuhkan yang namanya aplikasi editor
teks. Editor teks ini sifatnya kalo di Ms Windows seperti Notepad tetapi
lebih powerfull. Editor teks yang dapat digunakan di dalam sistem
operasi Debian Linux antara lain nano, vi/vim, emacs, pico dan
lain-lain. Di sini saya contohkan satu editor teks yang sangat saya sukai dan
sering sekali saya gunakan di sistem operasi Linux apapun yaitu nano.
Untuk membuat file teks baru cukup dengan mengetikkan nano
file_baru. Untuk mengubah teks yang sudah ada di dalam direktori
(harus file teks bukan binary) yaitu dengan perintah nano
file_teks. Untuk penggunaan lebih lanjut tentang nano akan saya bahas di
artikel lain di blog ini.
Melihat isi file teks [ cat/less/head/tail ]
Setelah kita membuat file teks baru ataupun ingin melihat isi dari suatu file
teks (tanpa mengubahnya) kita dapat menggunakan berbagai perintah sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan kita. Yang pertama untuk melihat file teks secara
keseluruhan kita dapat menggunakan perintah cat. Perintah cat ini
akan menampilkan seluruh isi file teks ke dalam terminal. Jika file sangat
besar dilihat dengan perintah cat ini maka akan butuh proses
untuk menampilkannya dan biasanya hanya akan terlihat baris yang paling akhir
saja. Perintah less fungsinya sama dengan perintah cat tetapi
dengan tambahan fitur yang cukup menarik yaitu scroll down dan scroll
up. Jadi file teks dapat ditampilkan secara bertahap dengan menggunakan
tanda panah pada keyboard dengan menggerakkan tampilan teks
tersebut ke atas dan ke bawah. Selanjutnya ada perintah head dan tail ini
sangat berguna sekali ketika kita ingin menampilkan beberapa baris dari suatu
file teks di mulai dari atas (head) atau dari bawah (tail) isi
file teks tersebut. Untuk menampilkan berapa baris yang kita inginkan maka
tambahkan opsi -n baris berapa baris yang kita inginkan pada perintah
tersebut.
Menyalin file atau direktori [ cp ]
Untuk menyalin file atau direktori di Debian Linux dapat menggunakan perintah
cp. Untuk menyalin suatu file ke dalam suatu direktori yaitu menggunakan
perintah cp file_sumber direktori_tujuan. Sedangkan untuk menyalin suatu
direktori ke dalam direktori yang lain kita harus menambahkan opsi -r pada
perintah cp yaitu cp -r direktori_sumber direktori_tujuan. Opsi lain yang
sering digunakan pada perintah cp antara lain :
-i untuk menyalin file atau direktori secara interaktif
jika ditemukan direktori yang sama
-v untuk menyalin file atau direktori dengan informasi
direktori yang telah disalin
-f untuk menyalin file atau direktori secara paksa
meskipun terdapat direktori yang sama
Memindah file atau direktori [ mv ]
Terkadang kita ingin memindahkan file atau direktori ke dalam suatu direktori.
Perbedaan menyalin dan memindah adalah pada pada file atau direktori sumbernya,
jika disalin maka file atau direktori sumber tetap ada sedangkan jika
dipindahkan maka file atau direktori sumber akan dihapus. Untuk memindah file
atau direktori dengan menggunakan perintah mv dengan format penulisannya
adalah mv file/direktori_sumber direktori_tujuan. Opsi yang dimiliki oleh
perintah mv antara lain :
-i untuk memindah file atau direktori secara interaktif
jika ditemukan direktori yang sama
-v untuk memindah file atau direktori dengan informasi
direktori yang telah disalin
-f untuk memindah file atau direktori secara paksa
meskipun terdapat direktori yang sama
Menghapus file atau direktori [ rm ]
Untuk menghapus file atau direktori yang tidak kita inginkan menggunakan
perintah rm. Untuk menghapus file ataupun direktori sebaiknya jika berhati-hati
dan selalu memperhatikan lokasi direktori kita sekarang, alamat dari file atau
direktori yang akan dihapus dan opsi dari perintah rm yang kita gunakan.
Disarankan sebelum mengeksekusi perintah rm ini dicek kembali dari file atau
direktori yang kita tuliskan apakah sesuai atau tidak serta jangan sampai ada
salah penulisan. Sama seperti perintah cp atau salin untuk menghapus direktori
dengan cara menambahkan opsi -r pada perintah rm. Opsi yang
dimiliki oleh perintah rm antara lain :
-i untuk menghapus file atau direktori secara interaktif
jika ditemukan direktori yang sama
-v untuk menghapus file atau direktori dengan informasi
direktori yang telah disalin
-f untuk menghapus file atau direktori secara paksa
meskipun terdapat direktori yang sama
Mengetahui
dan menghafal perintah dasar tidaklah cukup, tetapi dengan terus berlatih dan
mengembangkan pengetahuan tentang perintah-perintah di Debian Linux akan
membuat kita semakin mahir dalam mengoperasikan sistem operasi Debian Linux
berbasis teks. Tidak hanya itu kita juga harus sering dan selalu berlatih dalam
menggunakan antarmuka berbasis teks di Debian Linux. Jika ingin lebih baik
lagi, gantilah sistem operasi anda sekarang dengan sistem operasi Debian Linux
berbasis teks.