Tutorial MIKROTIK Menggunakan WinBox
Mikrotik dengan Winbox
Sekilas Mikrotik
Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, provider hotspot, ataupun oleh pemilik warnet. Mikrotik OS menjadikan computer menjadi router network yang handal yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik untuk jaringan kabel maupun wireless.
Dalam tutorial kali ini penulis menyajikan pembahasan dan petunjuk sederhana dan simple dalam mengkonfigurasi mikrotik untuk keperluan-keperluan tertentu dan umum yang biasa dibutuhkan untuk server/router warnet maupun jaringan lainya, konfirugasi tersebut misalnya, untuk NAT server, Bridging, BW manajemen, dan MRTG.
Akses mirotik:
1.via console
Mikrotik router board ataupun PC dapat diakses langsung via console/ shell maupun remote akses menggunakan putty (www.putty.nl)
2.via winbox
Mikrotik bisa juga diakses/remote menggunakan software tool winbox
3.via web
Mikrotik juga dapat diakses via web/port 80 dengan menggunakan browser
Memberi nama Mirotik
[ropix@IATG-SOLO] > system identity print
name: "Mikrotik"
[ropix@IATG-SOLO] > system identity edit
value-name: name
masuk ke editor ketik misal saya ganti dengan nama IATG-SOLO:
IATG-SOLO
C-c quit C-o save&quit C-u undo C-k cut line C-y paste
Edit kemudian tekan Cltr-o untuk menyimpan dan keluar dari editor
Kalo menggunakan winbox, tampilannya seperti ini:
Mengganti nama interface:
[ropix@IATG-SOLO] > /interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
[ropix@IATG-SOLO] > /interface edit 0
value-name: name
Nilai 0 adalah nilai ether1, jika ingin mengganti ethet2 nilai 0 diganti dengan 1.
masuk ke editor ketik missal saya ganti dengan nama local:
local
C-c quit C-o save&quit C-u undo C-k cut line C-y paste
Edit kemudian tekan Cltr-o untuk menyimpan dan keluar dari editor
Lakukan hal yang sama untuk interface ether 2, sehingga jika dilihat lagi akan muncul seperti ini:
[ropix@IATG-SOLO] > /interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R local ether 0 0 1500
1 R public ether 0 0 1500
Via winbox:
Pilih menu interface, klik nama interface yg ingin di edit, sehingga muncul jendela edit interface.
Seting IP Address :
[ropix@IATG-SOLO] > /ip address add
address: 192.168.1.1/24
interface: local
[ropix@IATG-SOLO] > /ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.254/24 192.168.0.0 192.168.0.255 local
Masukkan IP addres value pada kolom address beserta netmask, masukkan nama interface yg ingin diberikan ip addressnya.Untuk Interface ke-2 yaitu interface public, caranya sama dengan diatas, sehingga jika dilihat lagi akan menjadi 2 interface:
[ropix@IATG-SOLO] > /ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.254/24 192.168.0.0 192.168.0.255 local
1 202.51.192.42/29 202.51.192.40 202.51.192.47 public
Via winbox:
Mikrotik Sebagai NAT
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP version 4 (IPv4). Dengan panjang alamat 4 bytes berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoretis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu user dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet. Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan NAT gateway yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dishare dengan beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan.
Misal kita ingin menyembunyikan jaringan local/LAN 192.168.0.0/24 dibelakang satu IP address 202.51.192.42 yang diberikan oleh ISP, yang kita gunakan adalah fitur Mikrotik source network address translation (masquerading) . Masquerading akan merubah paket-paket data IP address asal dan port dari network 192.168.0.0/24 ke 202.51.192.42 untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global.
Untuk menggunakan masquerading, rule source NAT dengan action 'masquerade' harus ditambahkan pada konfigurasi firewall:
[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=public
Kalo menggunakan winbox, akan terlihat seperti ini:
Mikrotik sebagai Transparent web proxy
Salah satu fungsi proxy adalah untuk menyimpan cache. Apabila sebuah LAN menggunakan proxy untuk berhubungan dengan Internet, maka yang dilakukan oleh browser ketika user mengakses sebuah url web server adalah mengambil request tersebut di proxy server. Sedangkan jika data belum terdapat di proxy server maka proxy mengambilkan langsung dari web server. Kemudian request tersebut disimpan di cache proxy. Selanjutnya jika ada client yang melakukan request ke url yang sama, akan diambilkan dari cache tersebut. Ini akan membuat akses ke Internet lebih cepat.
Bagaimana agar setiap pengguna dipastikan mengakses Internet melalu web proxy yang telah kita aktifkan? Untuk ini kita dapat menerapkan transparent proxy. Dengan transparent proxy, setiap Browser pada komputer yang menggunakan gateway ini secara otomatis melewati proxy.
Mengaktifkan fiture web proxy di mikrotik:
[ropix@IATG-SOLO] > /ip proxy set enabled=yes
[ropix@IATG-SOLO] > /ip web-proxy set
cache-administrator= ropix.fauzi@infoasia.net
[ropix@IATG-SOLO] > /ip web-proxy print
enabled: yes
src-address: 0.0.0.0
port: 3128
hostname: "IATG-SOLO"
transparent-proxy: yes
parent-proxy: 0.0.0.0:0
cache-administrator: "ropix.fauzi@infoasia.net"
max-object-size: 8192KiB
cache-drive: system
max-cache-size: unlimited
max-ram-cache-size: unlimited
status: running
reserved-for-cache: 4733952KiB
reserved-for-ram-cache: 2048KiB
Membuat rule untuk transparent proxy pada firewall NAT, tepatnya ada dibawah rule untuk NAT masquerading:
[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall nat add chain=dstnat in-interface=local src-address=192.168.0.0/24 protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=3128
[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall nat print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=public action=masquerade
1 chain=dstnat in-interface=local src-address=192.168.0.0/24 protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=3128
Pada winbox:
1. Aktifkan web proxy pada menu IP>Proxy>Access>Setting ( check box enable)
2. Setting parameter pada menu IP>Web Proxy>Access Setting>General
3. Membuat rule untuk transparent proxy pada menu IP>Firewall>NAT
Transparent proxy dengan proxy server terpisah/independent
Web Proxy built in MikroTik menurut pengamatan saya kurang begitu bagus dibandingkan dengan proxy squid di linux, squid di linux lebih leluasa untuk dimodifikasi dan diconfigure, misalkan untuk feature delay-pool dan ACL list yang berupa file, belum ada di mikrotik seri 2.9.x.
Biasanya kebanyakan orang lebih suka membuat proxy server sendiri, dengan PC Linux/FreeBSD dan tinggal mengarahkan semua client ke PC tersebut.
Topologi PC proxy tersebut bisa dalam jaringan local ataupun menggunakan ip public.
Konfigurasinya hampir mirip dengan transparent proxy, bedanya adalah pada rule NAT actionnya yaitu sbb:
Dalam contoh diatas 192.168.0.100 adalah IP proxy server port 8080
Mikrotik sebagai bandwidth limiter
Mikrotik juga dapat digunakan untuk bandwidth limiter (queue) . Untuk mengontrol mekanisme alokasi data rate.
Secara umum ada 2 jenis manajemen bandwidth pada mikrotik, yaitu simple queue dan queue tree. Silahkan gunakan salah satu saja.
Tutorial berikutnya semua setting mikrotik menggunakan winbox, karena lebih user friendly dan efisien.
Simple queue:
Misal kita akan membatasi bandwidth client dengan ip 192.168.0.3 yaitu untuk upstream 64kbps dan downstream 128kbps
Setting pada menu Queues>Simple Queues
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sbb:
Pada tab General:
Chain=forward,
Src.address=192.168.0.3 (atau ip yg ingin di limit)
Pada tab Action :
Action = mark connection,
New connection mark=client3-con (atau nama dari mark conection yg kita buat)
Klik Apply dan OK
Buat rule lagi dengan parameter sbb:
Pada tab General: Chain=forward,
Connection mark=client3-con (pilih dari dropdown menu)
Pada tab Action:
Action=mark packet,
New pcket Mark=client3 (atau nama packet mark yg kita buat)
Klik Apply dan OK
Klik menu Queues>Queues Tree
Pada tab General:
Name=client3-in (misal),
Parent=public (adalah interface yg arah keluar),
Paket Mark=client3 (pilih dari dropdown, sama yg kita buat pada magle),
Queue Type=default,
Priority=8,
Max limit=64k (untuk seting bandwith max download)
Klik aplly dan Ok
Buat rule lagi dengan parameter sbb:
Pada tab General:
Name=client3-up (misal),
Parent=local (adalah interface yg arah kedalam),
Paket Mark=client3 (pilih dari dropdown, sama yg kita buat pada magle),
Queue Type=default,
Priority=8,
Max limit=64k (untuk seting bandwith max upload)
Klik aplly dan Ok
Mikrotik sebagai Bridging
Bridge adalah suatu cara untuk menghubungkan dua segmen network terpisah bersama-sama dalam suatu protokol sendiri. Paket yang diforward berdasarkan alamat ethernet, bukan IP address (seperti halnya router). Karena forwarding paket dilaksanakan pada Layer 2, maka semua protokol dapat melalui sebuah bridge.
Jadi analoginya seperti ini, anda mempunyai sebuah jaringan local 192.168.0.0/24 gateway ke sebuah modem ADSL yg juga sebagai router dengan ip local 192.168.0.254 dan ip public 222.124.21.26.
Anda ingin membuat proxy server dan mikrotik sebagai BW management untuk seluruh client. Nah mau ditaruh dimanakan PC mikrotik tersebut? Diantara hub/switch dan gateway/modem? Bukankah nanti jadinya dia sebagai NAT dan kita harus menambahkan 1 blok io privat lagi yang berbeda dari gateway modem?
Solusinya mikrotik di set sebagai bridging, jadi seolah2 dia hanya menjembatani antar kabel UTP saja. Topologinya sbb:
Internet----------Moderm/router-----------Mikrotik--------Switch/Hub-----Client
Setting bridging menggunakan winbox :
1. Menambahkan interface bridge
Klik menu Interface kemudian klik tanda + warna merah untuk menambahkan interface, pilih Bridge
2. menambahkan interface ether local dan public pada interface
Klik menu IP>Bridge>Ports , kemudian klik tanda + untuk menambahkan rule baru:
Buat 2 rules, untuk interface local dan public.
3. Memberi IP address untuk interface bridge
Klik menu IP kemudian klik tanda + untuk menambahkan IP suatu interface, missal 192.168.0.100, pilih interface bridge1 (atau nama interface bridge yang kita buat tadi)
Dengan memberikan IP Address pada interface bridge, maka mikrotik dapat di remote baik dari jaringan yg terhubung ke interface local ataupun public.
Mikrotik sebagai MRTG / Graphing
Graphing adalah tool pada mokrotik yang difungsikan untuk memantau perubahan parameter-parameter pada setiap waktu. Perubahan perubahan itu berupa grafik uptodate dan dapat diakses menggunakan browser.
Graphing dapat menampilkan informasi berupa:
* Resource usage (CPU, Memory and Disk usage)
* Traffic yang melewati interfaces
* Traffic yang melewati simple queues
Mengaktifkan fungsi graping
Klik menu Tool >Graphing>Resource Rules
Adalah mengaktifkan graphing untuk resource usage Mikrotik. Sedangkana allow address adalah IP mana saja yang boleh mengakses grafik tersebu,. 0.0.0.0/0 untuk semua ip address.
Rabu, 19 Oktober 2016
Senin, 26 September 2016
Tugas Adser
SOAL
1. Konversi biner dengan 8 deret angka
perpangkatan 2
2. Hitung NID, BID, Range
3. Hitung NID, BID Range dengan cara cepat
4. Tracer 2 jaringan(network) berbeda, jelaskan
rangenya
5. Tracer dengan dns server
6. Tracer dengan sharing printer
7. Sharing internet dengan virtual box
8. Instalasi Mikrotik
9. Perintah-perintah Mikrotik
10. Setting jaringan Mikrotik di virtual dengan
Windows
SYARAT:
·
Karya sendiri
asli
·
Setiap contoh
yang menggunakan IP harus memuat nomor absen
JAWABAN
1.
Konversi
biner dengan 8 deret perpangkatan 2
128 64 32 16 8 4 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 =255
Jika
konversi biner dari 192
128 64 32 16 8 4 2 1
1 1 0 0 0 0 0 0 =192
Jika konversi biner dari 26
128
64 32 16 8 4 2 1
0
0 0 1 1 0 1 0
=26
2. RUMUSAN:
1.
Network ID(Network Subnet ID) dapat dicari dengan
melakukan operasi AND
antara IP Address dan Subnet
Mask-nya.
2.
Broadcast ID dapat dicari dengan merubah semua bit
host pada NID dengan angka
biner 1.
3.
Range host IP pada NID tersebut merupakan IP NID+1
hingga IP BID-1.
4.
Maksimum Usable Subnet (banyak subnet maksimal yang
bisa dibentuk dan dipakai) pada Subnet Mask tersebut ditentukan dengan terlebih
dahulu mengetahui IP tersebut masuk dalam kelas IP mana dan bit yang dipinjam
sebagai Subnet ID. Lalu gunakan rumus = 2 pangkat jumlah bit yang dipinjam sebagai
Subnet Mask – 2.
5.
Maksimum Usable Host (banyak host maksimal yang bisa
dibentuk dan dipakai) pada Subnet Mask tersebut ditentukan juga dengan terlebih
dahulu mengetahui IP tersebut masuk dalam kelas IP mana dan bit yang tersisa
sebagai Host ID. Lalu gunakan rumus = 2 pangkat jumlah bit yang tersisa sebagai
host ID – 2
CONTOH
KASUS !!!
Diketahui:
IP Address : 172.168.26.5
Netmask : 255.255.255.240
Netmask : 255.255.255.240
Ditanyakan:
Hitunglah:
a) Network ID!
b) Broadcast ID!
c) Range IP Address yang bisa dipakai!
a) Network ID!
b) Broadcast ID!
c) Range IP Address yang bisa dipakai!
Dijawab:
IP Address:
172.168.26.5
kita ubah ke biner menjadi:
10101100.10101000.00011010.00000101
172.168.26.5
kita ubah ke biner menjadi:
10101100.10101000.00011010.00000101
Netmask:
255.255.255.240
kita ubah ke biner menjadi:
11111111.11111111.11111111.11110000
255.255.255.240
kita ubah ke biner menjadi:
11111111.11111111.11111111.11110000
a.)
Network ID = IP Address AND Netmask
10101100.10101000.00011010.00000101 (IP Address) AND
11111111.11111111.11111111.11110000 (Netmask)
10101100.10101000.00011010.00000101 (IP Address) AND
11111111.11111111.11111111.11110000 (Netmask)
Kita gunakan logika AND. Logika AND
memiliki karakteristik dimana jika input bernilai 0, maka outputnya pasti akan
bernilai 0. Jika kedua input diberi nilai 1, maka hasil output juga akan bernilai
1, sehingga hasilnya seperti berikut ini:
10101100.10101000.00011010.00000000
10101100.10101000.00011010.00000000
diubah ke desimal sehingga menjadi:
172.168.26.0 (Network ID)
172.168.26.0 (Network ID)
Jadi Network ID-nya adalah 172.168.26.0
b.)
Broadcast ID = IP Address OR ~Netmask
10101100.10101000.00011010.00000101 (IP Address)
00000000.00000000.00000000.00001111 (Reverse Netmask)
10101100.10101000.00011010.00000101 (IP Address)
00000000.00000000.00000000.00001111 (Reverse Netmask)
11111111.11111111.11111111.11110000
(Netmask)
00000000.00000000.00000000.00001111 (Reverse Netmask)
00000000.00000000.00000000.00001111 (Reverse Netmask)
Kita gunakan logika OR. Logika OR
memiliki karakteristik yang menghasilkan output bernilai 1 apabila ada satu
saja input yang bernilai 1. Jadi pada logika OR tidak peduli berapa nilai input
pada kedua sisinya, asalkan salah satunya atau kedua-duanya bernilai 1, maka
outputnya pasti juga akan bernilai 1, sehingga hasilnya seperti berikut ini:
10101100.10101000.00011010.00001111
10101100.10101000.00011010.00001111
diubah ke desimal menjadi:
172.168.26.15 (Broadcast ID)
172.168.26.15 (Broadcast ID)
Jadi Broadcast ID-nya adalah 172.168.26.15
c.)
Range IP Address yang bisa dipakai yakni:
Network ID+1 hingga Broadcast ID-1 = 172.168.26.1 – 172.168.26.14
Network ID+1 hingga Broadcast ID-1 = 172.168.26.1 – 172.168.26.14
3.
CARA CEPAT :
IP
Address : 172.168.26.5
Netmask : 255.255.255.240
Netmask : 255.255.255.240
Hitunglah
Network ID, Broadcast ID, dan Range IP !!!
Cara
cepat ini dengan menggunakan rumusan yang saya cantumkan di atas…
Subnet
yang tersedia dari 255.255.255.240 adalah….
Rumus:
2^x dimana x adalah jumlah dari angka 1
240
diubah menjadi biner = 11110000 — > jumlah angka 1 ada 4, jadi 2^4 = 16
Maksimal
Subnet yang dapat digunakan = 16
Jumlah
Host….
Rumus:
2^y-2 dimana y adalah jumlah angka dari 0
240
diubah menjadi biner = 11110000 — > jumlah angka 0 ada 4, jadi 2^4-2 = 14
Jumlah
Host per-Subnet = 14
Subnet
ID dan Broadcast ID….
Rumus
: 256 – 240 = 16
Subnet
ID = 172.168.26.0
Broadcast
ID = 172.168.26.15
Jadi, range IP Address yang
bisa dipakai 172.168.26.1 – 172.168.26.14
4.
Tracer 2 Jaringan berbeda network berbeda, jelaskan
rangenya
·
Pertama siapkan 4 pc, 3 switch, dan 1 router, beserta
kabel penghubungnya
Kedua Hubungkanlah semua dengan kabel
Aturlah Routernya agar bisa terhubung. Tambahkan slot
ke-7 ( PT.ROUTER- NM-1AM ) dan slot ke-8 ( PT.ROUTER-NM-1CFE )
· Centang semua port statusnya menjadi “ON”
·
Jika kabel sudah berwarna hijau tandanya sudah
terhubung. Jika sudah terhubung kita akan mengatur IP nya
·
Aturlah IP Semua PC
v
PC0 = Ip Address = 180.190.26.2 subnet mask =
255.255.255.248 Default Gateway = 180.190.26.5
v
PC1 = Ip Address = 180.190.26.3 subnet mask =
255.255.255.248 Default Gateway = 180.190.26.5
v
PC2 = Ip Address = 180.190.26.35 subnet mask =
255.255.255.248 Default Gateway = 180.190.26.38
v
PC 3 = IP Address = 180.190.26.81 subnet mask =
255.255.255.248 Default Gateway = 180.190.26.85
·
Atur ip Routernya
Masukan
IP nya sesuai Default Gatewaynya masing-masing
·
Mencoba mengeping
Jika
Semua IP router sudah dimasukan, lakukan lah PING!!! Di CMD untuk mengetahui sudah
saling terhubung
SELESAI!!!!
5.
jika
ingin membuat 3 kelas dengan berbeda ip
· pertama-tama
siapkan terbih dahulu
1. 4 pc
2. 2 leptop
3. 3 server
4. 3 switch
5. 1 router
6. 1 access point
·
Seperti
gambar dibawah ini
·
Kemudian
pasang kabel straigh dimasing-masing pc dan server..
·
Lalu
pasang sebuah kabel pada switch ke router
·
Supaya
untuk menambah kabel straight dalam router maka caranya klik router lalu klik
phisycal kemudian klik WIC-1ENET matikan
tombol power lalu masukan kotak yang dibawah ke kotak router yang kosong
·
Kemudian
hidupkan kembali power on, Lalu sambungkan kabel untuk router dengan dimasukan
ke lubang ethernet pada router..
·
Supaya
lampu hijaunya warna hijau maka harus menghidupkan router itu di
fastethernetnya dan pada ethernetnya
Untuk
sampai disitu klik router lalu klik config dan kemudian klik fastethernet0/0lalu klik tombol on
untuk menghidupkan router
·
Kemudian
lakukan pada fasteternet0/1 dan ethernet0/0/0 atur juga default gateway pada
masing-masing fastethernetnya..
·
Lalu
setting ip sesuai kelasnya masing-masing
. Untuk
mengambil jaringan wirelles dari setiap laptop maka yang kita harus lakukan
yaitu klik laptop kemudian matikan tombol on lalu buang kotak dan
masukkan kotak yang ada dibawah seperti gambar dibawah
·
Lalu
masukan kotak dibawah ke kotak kosong yang diatas lalu hidupkan kembali power
on
·
Lakukan
juga untuk laptop yang lain.. jika sudah begini maka sambungkan access point ke
switch dan atur ip dan default gateway dari masing-masing laptop.. jika sudah
maka hasilnya akan seperti ini
·
Untuk
menambah url pada server kita harus menyetting server terlebih dahulu caranya
dengan mengklik server0 lalu klik services kemudian klik http
Ini
contoh untuk server pertama pada kelas A
·
Lalu
klik DNS masukan satu persatu alamat
server dan isi namanya untuk dapat membuka alamat yang dituju
·
Kemudian
selesai cek di bagian url untuk memanggilnya caranya klik server yang ingin dicoba lalu klik
destkop kemudian klik web broser maka
coba tuliskan nama yang sudah diatur oleh kamu yang di DNS
6.
Tracer Sharing printer pertama siapkan:
1.
5 pc
2.
3 Laptop
3.
2 Printer
4.
2 Switch
5.
1 Router
·
Sambungkan kabel pada masing masing PC Laptop
·
Default Gateway fastethernet0/0 yaitu 192.168.26.1
yaitu 10.10.10.1
Klik
routernya pilih config lalu fastethernet0/0 maka akan muncul seperti ini dan
ubah ip routernya pada masing masing fastethernet
·
Kemudian ubah semua IP pada masing masing IP contoh Ip
pc0 192.168.26.2 dan Default Gateway nya tambahkan sesuai fastethernetnya
192.168.26.1
·
Kemudian
atur printernya pcnya yaitu harus 1 kelas dan 1 jaringan dengan pc dan jaringan
di tambah Default Gatewaynya jika ingin laptop tidak terhubung ke printernya
Klik printer-klik
konfig-klik fastethernet0 lalu masukan ipnya
·
Lalu
atur Laptop masing masing IP laptop yaitu 10.10.10.4 sesuai dengan default
gatewaynya yaitu 10.10.10.1
·
Atur IP
printernya yaitu harus 1 kelas dengan masing masing Laptop yaitu ip printernya
10.10.10.6
Klik laptop-klik config-klik fastethernet0
·
Jadi laptop dan
PC bisa berkomunikasi dan printer laptop hanya bisa berkomunikasi dengan Laptop
saja begitu juga dengan pc jika ingin printer laptop berkomunikasi dengan pc
maka hanya tinggal ditambahkan saja Default Gateway pada printer laptop itu
begitu juga dengan printer pc.
7. Sharing internet dengan Virtual Box
·
Pastikan laptop A sudah terhubung ke Internet
·
Kemudian
klik kanan pada ikon internet
·
Pilih
Open Network and Sharing Center, akan muncul gambar seperti dibawah ini.
·
Kemudian
pilih Change adapter settings, akan muncul gambar seperti dibawah ini
·
Kemudian
klik kanan pada wifi, dan pilih properties lalu akan muncul gambar seperti
dibawah ini.
·
Lalu,
pilih Sharing pada tab kanan atas lanjut untuk menceklis tulisan Allow
other network users to connect through this computer’s Internet connection,
kemudian ganti Select a private network connection dengan Local area connection dan
klik OK
·
Maka
di Wifi akan tertera tulisan Shared, itu tandanya internet telah
tersharing ke laptop B melalui perantara kabel LAN
·
Pada laptop B. Pertama buka virtualbox, kamu harus
sudah menginstall Operasi Sistem di VirtualBox, disini saya menggunakan
Windows7. Klik pengaturan maka akan seperti ini.
·
Setelah kita masuk ke menu Pengaturan, pilih yang
Jaringan, lihat menu sebelah kanan Adapter 1, ceklis Fungsikan
adaptor jaringan dan pilih : NAT, setelah itu klik OK
· Setelah itu Mulai
virtualBox yang sudah di install Operasi Sistem (Windows7)
·
Setelah masuk ke Operasi sistem win7 di virtualbox
lihat icon bar yang ada pada desktop windows sebelah kanan bawah, apabila icon
komputer muncul seperti dibawah ini maka sudah langsung terkoneksi internet.
Pastikan komputer anda sudah tersambung ke internet terdahulu
·
Untuk mengetahui sudah tersambung internet, buka saja
browser dan ketikan situs internet yang anda inginkan. Dari setting network
pada type NAT ini pada virtual box hanya bisa untuk internet saja karena pada
kompuer anda settingan jaringannya disamakan dengan virtualbox jadinya apabila
tersambung internet maka virtual juga akan tersambung.
8. INSTAL MIKROTIK DI VIRTUALBOX
Langkah – langkah untuk instalasi MikroTik di VirtualBox silahkan ikuti dibawah ini:
- Buka VirtualBox, dan disarankan “Run as administrator”
- klik menu “baru” atau “new”. pada kolom “nama” isi MikroTik, pada kolom “type” pilih other, kolom “versi” pilih other/unknow
- lihat gamber berikut
9. Meskipun saat ini mikrotik sudah memiliki antarmuka Grafis seperti Winbox dan Webfig tapi perintah-perintah dasar CLI juga kerap diperlukan dalam melakukan settingan pada mikrotik apalagi jika hendak menggunakan fitur-fitur seperti management bandwidth. Perintah CLI juga sangat diperlukan jika hendak membuat aplikasi yang belum ada pada Mikrotik menggunakan API (Application Programming Interface). Berikut adalah perintah Dasar Mikrotik beserta fungsinya
1. INTERFACE PRINT = digunakan untuk melihat informasi interface yang ada pada mikrotik
2. IP ADDRESS PRINT = digunakan untuk melihat informasi IP Address pada masing-masing Interface Mikrotik
3. IP SERVICE PRINT = digunakan untuk melihat informasi service yang ada pada mikrotik
4. SYSTEM SHUTDOWN = digunakan untuk men-shutdown mesin mikrotik
5. SYSTEM REBOOT = digunakan untuk merestart mesin mikrotik
6. SYSTEM BACKUP SAVE = digunakan untuk Membackup Settingan Mikrotik
7. IP DNS PRINT = digunakan untuk menampilkan informasi DNS pada mikrotik
8. IP ROUTE PRINT = digunakan untuk menampilkan informasi tabel routing pada mikrotik
9. PASSWORD = digunakan untuk mengganti password Mikrotik
10. USER PRINT = digunakan untuk melihat informasi user yang ada di mikrotik
11. SYSTEM IDENTITY SET NAME = digunakan untuk mengganti nama mesin mikrotik
12. IP ADDRESS ADD ADDRESS=192.168.x.x/24 INTERFACE=ether = digunakan untuk menambahkan IP Address pada interface mikrotik
12. INTERFACE SET NAME=nama Nomor = digunakan untuk merubah nama interface Mikrotik
13. SYSTEM PACKAGE PRINT = digunakan untuk melihat informasi package yang ada di mikrotik
14. USER ADD NAME=USER GROUP=FULL PASSWORD=PASSUSER = digunakan untuk menambahkan user baru pada mesin mikrotik
15. IP ROUTE ADD GATEWAY=192.xx.x.x = digunakan untuk menambahkan gateway
16. IP DNS SET SERVERS=x.x.x.x,x.x.x.x = digunakan untuk menambahkan informasi DNS server pada mikrotik
17. SYSTEM RESOURCE PRINT = digunakan untuk melihat informasi resource perangkat
18. IP ADDRESS REMOVE Nomor = digunakan untuk menghapus IP Address pada interface mikrotik
19. FILE PRINT = digunakan untuk melihat informasi file yang ada pada mesin mikrotik
20. IP POOL PRINT = digunakan untuk melihat informasi IP POOL pada mesin mikrotik
10. 1. Pertama, tentukan nama OS dan Version yang kita inginkan . Bisa linux maupun yang lainnya, tapi disini saya memilih untuk Other dua-duanya.
2. Tentukan memori yang ingin kita gunakan. Disini saya pilih Default saja ya, bisa juga pilih 1024 atau 512. Itu sih semua tergantung anda.
3. Pilih Create New Harddisk untuk membuat baru, tapi jika sudah ada file VDInya jangan pilihCreate lagi tapi pilih Use ok ?
4. Setelah sudah selesai , selanjutnya kita setting Networknya. Karena saya ingin memakai 2 ethernet, maka disini saya di eth1 menggunakan bridge adapter. Kenapa tidak NAT ? karena kita ingin membuat IP sendiri sesuai kemauan kita di Virtual Box nantinya.
5. Nah ini nih, di Ethernet 2 kita setting sebagai Internal Network. Kenapa Internal Network? karena agar IP yang kita gunakan nanti tidak mudah konflik dengan komputer lain yang berada dalam satu jaringan dengan kita.
6. Jika sudah, sekarang di Storage kita setting untuk menambahkan ISO dengan memilih Gambar “CD” di paling kanan atas” . Setelah itu, pilih dimana tempat kita menaruh ISO dari Mikrotik tersebut. Jika sudah maka akan seperti daerah yang berwarna biru.
7. Setelah itu pilih Start untuk memulai Tujuan utama kita yaitu Setting Dasar Mikrotik
8. Berikutnya akan muncul tampilan login seperti gambar berikut, Username = Admin dan Password = (kosong)
9. Berikutnya, tekan tombol huruf “a” di keyboard untuk memilih semua aplikasi yang kita ingin gunakan.
10. Lalu tekan huruf “i” untuk memulai konfigurasi. Akan muncul tampilan seperti ini.
11. Jika sudah, tekan enter untuk me-reboot . Software udah terinstall
12. Kemudian akan tampil lagi seperti awal pertama kali menginstall , Lalu Pilih Devices setelah itu hilangka tanda centang pada ISO Mikrotik yang tadi kita tambahkan.
13. Nah, mulai disini kita konfigurasi Dasar Mikrotiknya, ketikkan perintah dibawah ini untuk menambahkan IP Address yang kita inginkan. Disini saya menambahkan IP untuk ethernet 1
14. Berikutnya di ethernet 2 ketikkan perintah berikut untuk menambah IP. Disini saya menambahkan IP yang berbeda kelas dengan IP yang pertama di eth1.
15. Selanjutnya, untuk melihat apakah IP yang kita setting sudah ada atau belum yaitu dengan mengetikkan perintah ip address print
16. Setelah IP address, lalu saya akan coba menambahkan IP gateway yaitu denga perintah sebagai berikut.
17. Setelah IP DNS , selanjutnya setting IP DNS dengan perintah sebagai berikut . Ip Gateway, Server, dll itu terserah kita sebagai Admin ya ingin menggunakan IP kelas berapa.
18. Terakhir, kita lakukan NAT MASQUERADE untuk menjembatani anatar IP eth1 dengan IP eth2 dengan perintah sebagai berikut. Fungsinya apa? agar eth1 dengan eth2 yang berbeda kelas IP itu dapat berkomunikasi satu sama lain.
19. Sekarang kita pindah ke WinBox, install dulu WinBoxnya lalu akan muncul tampilan seperti berikut, kemudian tuliskan IP eth1 yang kita tuju setelah itu Connect. Disini nantinya yang akan kita gunakan untuk membuat Hotspot
20. Berikutnya akan tampil tampilan License dari WinBox. Setelah itu pilih OK untuk menyetujuinya .
21. Langkah pertama untuk setting di WinBox adalah ke menu “ip” lalu pilih hotspot .
22. Lalu pilih hotspot setup kemudian akan muncul tampilan berikut ini. Pilih Ethernet 1 sebagai Eth1 yang akan kita gunakan sebagai Hotspot
23. Berikutnya, Akan tampil tampilan Address dari Hotspot Network yang akan kita gunakan nanti. Karena IP yang terhubung dengan Internet itu Ip eth1 maka saya pilih Default saja, jika defalut langsung Next saja
24. Searang tentukan Address Poolnya aau Range ddress dari Hotspot yang ingin kita buat nantinya. Jika Poolnya masih 2, nah kita rubah menjadi 1 saja karena saya pernah mencoba jika 2 pool diaktifkan maka tidak akan bisa connect ke hotspot.
25. Untuk SSL Certificate, pilih None aja. Langsung aja Next
26. SMTP Server ? udah langsung aja Next, itu tuh tidak berpengaruh kok sama hotspot nantinya
27. DNS Server otomatis ada karena kita telah melakukan setting tadi di Mikrotik Virtual Box. Langsung Next saja
28. Untuk DNS Name itu di kosongkan saja, pilih saja langsung next untuk melanjutkan proses setting . Kok Next mulu si? ya iya, soalnya kalo di cancel berarti membatalkan Setting
29. Berikutnya, tentukan Username dan Password dari Hotspot yang ingin kita gunakan nanti. Disini saya menggunakan username admin dan passwordnya kosong
30. Nah kalo sudah di setup, WinBox akan otomatis terputus . Akan seperti ini tampilannya, jadi jangan kaget ya
31. Jika sudah , close saja WinBoxnya . Ketik di Address Bar Ip eth1 yang sudah kita setting tadi yaitu 199.199.199.61 . Jika ada tampilan sebagai berikut berarti konfigurasi kita benar . SELAMAT
32. Coba login menggunakan username admin . Jika berhasil berarti benar tapi jika tidak bisa login berarti ada yang salah dengan setting yang kita lakukan nanti
33. Sebenarnya sudah selesai tugas kita, tapi disini saya akan mencoba mengganti tampilan Login dari
34. Setelah itu, copy semua file yang berada dalam file templates tersebut ke ftp://199.199.199.61
35. Berikutnya kita ke ftp IP , lalu login dengan username yang telah kita buat tadi.
36. Lalu buka folder hotspot, setlah itu replace semua file yang kita copy tadi ke dalam isi folder hotspot
37. Terkadang orang terjebak dengan tampilan ini, kalau kita tunggu akan menghabiskan waktu seharian jika kita tunggu. Jadi Minimize saja.
38. Nah disini pilih Yes to All untuk mereplace semua file yang telah kita copy tadi .
39. Lalu buka Browser lagi, terus log off kemudian login lagi seperti gambar berikut.
40. Selanjutnya clear semua History yang ada di browser kemudian tutup lagi browser lalu buka kembali browsernya.
41. Ketikkan kembali IP eth1 nya , kemudian akan tampil tampilan login berikut . Tampilannya sesuai dengan templates yang kita download tadi.
42. Terakhir, coba login kembali . Jika bisa, maka konfigurasi kita telah berhasil
Langganan:
Postingan (Atom)